Pintarkilat – Rem Blong Sistem pengereman merupakan salah satu komponen paling vital dalam sebuah kendaraan. Sayangnya, masih banyak pemilik kendaraan yang sering mengabaikan perawatan rem, terutama pada bagian cairan rem. Padahal, kelalaian ini bisa berakibat fatal, bahkan menyebabkan rem blong yang membahayakan nyawa.

Kenapa Cairan Rem Sangat Penting?

Cairan rem adalah fluida hidrolik yang berfungsi menyalurkan tekanan dari pedal rem ke sistem rem di roda. Saat pedal diinjak, cairan ini menekan piston di kaliper rem dan menjepit cakram untuk memperlambat atau menghentikan kendaraan. Tanpa cairan rem yang baik dan cukup, sistem rem tidak akan bekerja maksimal.

Berbeda dengan oli mesin yang warnanya mudah terlihat berubah, cairan rem biasanya jernih dan perubahan kualitasnya tidak selalu tampak jelas. Inilah yang membuat banyak orang tidak sadar bahwa cairan rem mereka sudah tak layak pakai.

Bahaya Jika Mengabaikan Cairan Rem

Jangan Abaikan Pentingnya Cairan Rem blong

Salah satu risiko paling mengerikan akibat kelalaian mengganti cairan rem secara rutin adalah rem blong. Saat cairan rem sudah terlalu tua atau tercampur air (karena sifatnya yang higroskopis), titik didihnya akan menurun. Akibatnya, saat pengereman berat atau dalam kondisi suhu tinggi (seperti saat turun gunung atau macet panjang), cairan rem bisa mendidih dan membentuk gelembung udara.

Gelembung udara ini akan membuat tekanan dari pedal rem tidak tersalurkan sempurna. Hasilnya, pedal rem terasa “ngelos”, dan kendaraan bisa kehilangan kemampuan untuk berhenti—itulah yang disebut dengan rem blong.

Tanda-Tanda Cairan Rem Perlu Diganti

Sebagai pemilik kendaraan yang cerdas, kamu harus peka terhadap beberapa tanda berikut:

  • Pedal rem terasa lebih dalam dari biasanya
  • Rem terasa kurang responsif atau terlambat bekerja
  • Terdengar suara mendesis saat pengereman
  • Lampu indikator rem menyala di dashboard
  • Warna cairan rem berubah menjadi keruh atau kecoklatan

Jika salah satu dari tanda-tanda ini terjadi, sebaiknya segera periksa sistem rem kendaraan kamu ke bengkel terpercaya.

Kapan Harus Ganti Cairan Rem?

Sebagian besar produsen mobil menyarankan pergantian cairan rem setiap 20.000 – 40.000 km, atau sekitar 2 tahun sekali. Namun, ini bisa berbeda tergantung pemakaian, kondisi jalan, dan beban kendaraan.

Jika kamu sering melewati jalan menurun, sering mengangkut beban berat, atau tinggal di daerah yang lembap, disarankan mengganti cairan rem lebih cepat dari jadwal.

Tips Menjaga Sistem Rem Tetap Prima

Agar terhindar dari risiko rem blong, berikut beberapa tips perawatan rem kendaraan dari PINTARKILAT:

  1. Cek rutin cairan rem setiap 2-3 bulan sekali.
  2. Gunakan cairan rem dengan spesifikasi yang direkomendasikan oleh pabrikan kendaraan.
  3. Hindari mencampur cairan rem lama dengan yang baru jika tidak yakin kompatibel.
  4. Perhatikan tanda-tanda rem aus seperti bunyi mencicit atau getaran saat pengereman.
  5. Lakukan servis rem menyeluruh minimal setahun sekali, termasuk pengecekan master rem, kaliper, dan selang hidrolik.

Kesimpulan: Jangan Abaikan Keselamatan!

Seringkali, kita terlalu fokus pada mesin atau tampilan luar kendaraan dan lupa pada satu hal penting: rem. Padahal, fungsi rem yang optimal bisa menjadi pembeda antara keselamatan dan kecelakaan. Mengabaikan cairan rem bukan hanya soal biaya perawatan yang tertunda, tapi juga soal nyawa yang dipertaruhkan.

Ingat, rem blong bisa terjadi kapan saja jika kamu tidak merawat sistem rem kendaraan dengan benar. Yuk, mulai peduli dengan kesehatan rem mobil atau motor kamu sekarang juga. Periksa, ganti, dan rawat secara berkala!

Untuk tips otomotif lainnya, kunjungi PINTARKILAT — tempatnya info pintar soal kendaraan dan keselamatan berkendara!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *